Jumat, 12 Juli 2013

Ramadhan.. berjuta kenangan

MARHABAN YAA RAMADHAN


Alhamdulillah kita telah sampai pada bulan sejuta rindu :)
dan sekarang sudah memasuki hari ketiga Ramadhan
Kali ini mari kita berbicara tentangnya 

Sudah berapa Ramadhan yg kita lewati?
tentu sesuai usia kita
Tapi ingatkah kita saat pertama kali kita mengenalnya?
saat pertama kali menyambutnya?
saat pertama kali terkesima dengan segala rutinitas di dalamnya?
saat pertama kali bangun lebih pagi dan sarapan lebih awal?
saat pertama kali menahan lapar dan dahaga siang-siang? :D
saat pertama kali pakai mukena dan shalat dalam jumlah rakaat yang banyak?
saat pertama kali berlomba-lomba mengkhatamkan Al-Quran?
dan saat-saat pertama kali yang lainnya....

Kapan itu semua terjadi aku tidak ingat betul sebenarnya
tapi aku ingat, saat-saat menyambut Ramadhan dan menjalaninya
berbagai tradisi (lebay ini) yang dulu dilakukan dan kini hampir tak kulakukan
berbagai ritual yang dulu semangat sekali dilakukan
dan juga berbagai kebiasaan yang aih, dulu aku masih gadis kecil yang lugu
yang lebih melihat suatu ibadah sebagai rutinitas daripada memaknai kebutuhan akannya

Waktu SD, sebelum Ramadhan kita pasti mengadakan tarhib dengan pawai di perkampungan sekitar sekolah. Waktu SMP tradisi ini juga tetap ada. Beranjak ke masa SMA, tradisi ini pun tetap ada. bahkan lebih seru! :D
Dari SD sampai SMA yang namanya pawai tarhib Ramadhan pasti sambil membawa bendera-bendera lucu yang ada permennya dan selalu menjadi incaran anak-anak yang menunngu di depan rumah. Tidak lupa pula kita menyebarkan jadwal imsakiyah dan adzan.
semakin dewasa (ekhm) tarhib pun mulai berkembang. kalau dulu siang hari, maka saat aku SMA pawai pernah diadakan malam hari. menyusuri perkampungan dengan penerangan seadanya dan tetap semangat menyanyikan yel-yel menyambut Ramadhan.
Teringat juga saat PPM di desa linggajaya, pawai tarhib Ramadhan diadakan malam hari dengan lampion-lampion yang membuat suasana kian hangat dengan kecerian. Anak-anak TPA dengan begitu cerianya menyanyikan yel-yel sambutan. Desa yang malam itu menjadi lebih ramai dengan kedatangan kami. Aku rindu momen itu :''
setelah lulus, saa-saat pawai tarhib itu tiba-tiba hilang dan aku merindukannya
Ramadhan.. berjuta rindu

Sahur, bangun dan sarapan lebih pagi dari biasanya
Waktu SD terkadang sulit bangun sampai harus disuapi eheheh. terkadang juga, sangat semangat ketika tersaji menu favorit :D
Setelah sahur sholat subuh di masjid. lalu? biasanya tilawah terus main sama temen-temen. main bekel, main petasan woiii, main sepeda, jalan-jalan. sampe ada siswa yang udah datang ke sekolah. Namanya juga rumah dekat sekolah, kalau sudah ada yang datang baru balik ke rumah buat siap-siap sekolah :D
ketika SMP, rutinitas berubah karena hidup mandiri di pesantren. Belajar menerima apa adanya. lebih tepatnya belajar menerima lauk yang tersedia di dapur ehehe.. karena tentu saja tidak setiap hari sesuai keinginan kita seperti di rumah. Kadang memilih tidak sahur bila tak sesuai selera atau malas ke dapur. Tapi aku konsumen yang hebat ko. it's mean aku suka apapun :D
kemudian sholat subuh di masjid juga, dan saat ma'tsuratan ngantuk pol! Tapi pantang tidur nih, sekali dua kali sih curi-curi waktu balik ke kamar dan tidur hehe
Saat SMA tidak jauh berbeda dengan saat SMP. kehidupan asrama. Hanya saja di MA HUSNUL KHOTIMAH tercinta ini ada suatu kebiasaan yang tak mungkin dihapuskan (aku pikir). Setiap marhalah mendapat giliran membangunkan santri untuk sahur dengan cara sekretif mungkin. dan marhalah yang paling kreatif akan menjadi pemenang dalam lomba membangunkan sahur.
Ini jug pernah terjadi saat PPM. membangunkan warga untuk sahur bersama karang taruna yang kemudian menjadi IRMAS juga. Hal yang langka bagi anak perempuan membangunkan sahur keliling desa. Ini pun momen yang kurindukan.
setelah lulus, aku lebih banyak menghabiskan waktu di dapur bersama umi untuk menyiapkan santap sahur. tentu saja tak ada lagi rutinitas membangunkan sahur.
ya, Ramadhan.. berjuta rindu

Hari-hari selama Ramadhan, banyak cerita di dalamnya.
Ketika SD, yang pasti nih, masuk lebih siang dan pulang lebih pagi.
Aku teringat cerita ga banget waktu aku SD. dulu aku kira yang namanya orang batal puasa karena minum itu kalau dia minum air maten atau air galon. Dengan kesimpulan yang entah dasarnya apa, setiap wudhu mau sholat dzuhur air kran aku MINUM!! Hingga kemudian aku tau itu membatalkan puasa juga u,u.
Waktu SMP, hmm sepertinya tidak ada yang begitu berkesan. Hanya saja, ini pertama kalinya aku menjalani awal Ramadhan tanpa keluarga. selalu dan selalu menantikan tanggal kepulangan haha
Saat SMA, banyak hal seru yang terjadi. terutama saat 3 aliyah. marhalahku, marhalah pertama yg ppm-nya diadakan saat Ramadhan. mengisi awal ramadhan di desa itu benar-benar pengalaman tak terlupakan. sehari-hari mengajarkan anak-anak TPA. rasanya senang sekali melihat wajah-wajah lugu mereka semangat mempelajari Alquran. tidak hanya itu, ketika ibu-ibu semangat mendatangi majlis taklim itu jg hal yang membuatku senang.
dan Ramadhan kelas 3 aliyah pun menjadi Ramadhan yang membuat kita sangat dekat dengan Alquran. karena pada waktu itu kita sudah mulai menyetorkan ujian hafalan kita yang menjadi salah satu syarat kelulusan.
Setelah lulus hari-hariku lebih banyak dihabiskan dengan tilawah di rumah. capek sedikit mudah sekali mengantuk. semangat fastabiqul khairatnya nya berkurang.
memang, Ramadhan.. berjuta rindu

detik-detik menjelang berbuka dan saat adzan maghrib berkumandang

ketika SD, menunggu adzan maghrib di depan tv. dulu taunya adzan di tv lebih cepat dari masjid di dekat rumah. tau apa yang ditonton? IKLAN. ya, iklan. ceritanya iklan menjelang adzan selalu berurutan. aku dan adikku tebak-tebakkan urutan iklan di tv. ga selalu benar, tp kalau itu setiap hari ya lama-lama ingat. ahaha itu benar-benar dilakukan hanya saat sd saja.
Waktu SMP, tentu saja sudah berbeda. ramadhan di pesantren. menjelang berbuka terkadang kita mendengar ceramah dari ustad di masjid, dan yang kebagian piket mengambil takjil buru-buru mengambil. atau kita membeli sedikit makanan seperti gorengan di kedai sebrang jalan. saat menjelang berbuka di pesantern ini asik sekali. senasib sepenanggungan. sama-sama jauh dari sanak saudara, maka ya teman di pesantern itu lah saudara kita :).
Saat SMA, tentu saja tidak jauh berbeda dengan saat smp. sebelum adzan kita berkumpul dulu di masjid untuk membaca Alma'tsurat. yang bertugas piket makan ke dapur untuk mengambil takjil. HK ini santri banya sekali ya kawan.. dan saat berbuka puasa kau harus fighting to eat!! lebay sih, ga segitunya juga. tapi beneran, kalau tak memperjuangkan hak makan kita (baca:jatah) bisa jadi tidak makan malam. tapi kalau kakak-kakak senior biasanya membagi-bagi tugas untuk mengambil jatah lauk dan nasi sekamar. ya, di HK kalau mau mengambil hak makan kita harus pakai kupon. antisipasi ada yang tidak kebagian. bicara mengenai menu berbuka, favorit tentu saja daging ayam atau daging sapi :D
yaaa.. saat di rumah tentu saja semua itu tidak terjadi lagi. sore hari sudah mengepulkan dapur. selesai menyiapkan makanan untuk berbuka adzan sudah berkumandang. pola makan juga berubah. karena setelah berbuka langsung kenyang, maka makan malam jadi dilakukan setelah tarawih.
Tentu, Ramadhan.. berjuta rindu

tarawih dan malam hari
waktu SD, aseli ini tak terlupaka :D. sebagai anak kecil aku merasa sholat tarawih di masjid itu lama sekali. jadi, aku dan beberapa teman sering ikut jamah tapi menunggu imam rukuk. atau sholat sendiri di paling belakang dan ngacir ke lapangan setelah 8 rakaat dan balik lagi saat witir. pernah juga, kita sholat di ruang kelas sendiri-sendiri setelah itu ngacir ke lapangan. di lapangan kita beli somay dan main petasan atau sekedar kejar-kejaran. pulangnya dimarahi karena terlalu larut ^^
Ketika SMP, tentu saja tarawih tidak seperti saat sd. tidak ada lagi tarawih kilat dan ngacir. tidak ada somay, tidak ada petasan. yang ada, kita bikin susu :D dan melanjutkan tilawah :)
Saat SMA, agak berbeda dengan saat SMP. sholat tarawi diimami oleh santri yang hafalannya sudah banyak. terkadang ustad juga datang untuk menjadi imam dan memberikan ceramah. biasanya akan lama. tapi godaan tarawih di HK lebih dahsyat! aroma mie tektek dari kantin benar-benar menggoda. ya, karena puasa, selama bulan ramadhan kantin buka malam hari. awalnya sih bisa menghemat. tapi siapa tahan godaan dari kantin malam-malam. alhasil kantong terkuras juga meski siang menahan lapar :D. yang pasti di HK tidak ada lagi petasan. tapi semakin dewasa jadi semakin sabar dengan kebutuhan akan tilawah. 
setelah lulus, haha agaknya membosankan. tapi waktu aku untuk tilawah lebih banyak. sholat pun mengikuti imam masjid hhe.. ga perlu jajan lagi karena di rumah masih ada makanan dan memang tak ada yang jualan lagi di sekitar masjid.
sampai kapanpun, Ramadhan.. berjuta rindu


Ini post yang ditulis berangsur-angsur :D
Sudah malam ke 15 kawan, sudah berapa kali khatam? sudah berapa banyak sedekah? sudah berapa puasa yang bolong? #eh
itu semua sesungguhnya pertanyaan kepada diri sendiri :")
Semoga Ramadhan kali ini lebih baik, dan kita dipertemukan oleh Allah dengan Ramadhan selanjutnya u,u
See ya... :)

2 komentar: