Aku banyak berhutang cerita padamu, kawan. Kali ini aku akan melunasi satu ceritaku.
Sebelumnya beberapa kali aku bercerita tentang diriku yang mengikuti tes masuk PTN. Aku tahu, kau pasti heran dan penasaran bagaimana hasilnya, karena aku belum sedikitpun menyinggung hal itu. Ditambah lagi pada tulisanku tentang "Wish List". Loh ko? Begitu kan yang kau pikirkan (yeah ini sok tau)
Hari itu, saat pengumuman SBMPTN jujur gue deg-degan dan penasaran. Tapi gue ga segera ingin tahu dan malah menuju kamar mandi. Menyegarkan diri dulu lah...
Saat gue ingin melihat hasil, si adek langsung bilang, "ini lu jurusan apaan mbak, agroekoteknologi?"
yeah, speachless! Bener-bener ga tau harus ngapain... Akhirnya cuma Alhamdulillah yang bisa gue ucap. setelah itu gue cek hp. widih.... banyak telpon masuk dan sms. ya agak ga tau diri juga sih gue, ini kan momen penting yang orang-orang juga mau tau kabarnya. Dan ternyataaaaa... pulsa gue abis. Hp babeh jadi korban. pulsanya sih.
Sampai menjelang pengumuman UM Undip gue belum memutuskan apakah akan mengambil jurusan tersebut atau tidak. Mau sih.... tapi..... banyak banget tapinya.
Sampai akhirnya pengumuman UM Undip. Saat itu gue baru pulang dari depok setelah bukber Jaraya dan mendapat info kalau UM Undip sudah keluar hasilnya. Saat itu cuma gue yang masih bangun di rumah. Waktu gue buka... Jreng jreng... ternyata belum rizki gue masuk FK Undip. Saat itu gue cuma bisa nyebut nama Allah, perbanyak istighfar.
Sedih sih... sedih banget hahaha, tapi setelah itu sedihnya berkurang waktu gue buka akun ujian temen gue dan dia lulus. Ya seneng lah gue liat ucapan "selamat anda lulus" (konteksnya ga gini juga sih) meskipun itu bukan untuk gue. Siapa sih yang ga seneng temennya diterima universitas.
Hari-hari berlalu dan sampai gue menulis ini ga ada yang tau kan kalau saat itu sampai sekitar ramadhan lah, banyak sekali pertimbangan. Apakah gue harus mengambil Agroekoteknologi itu atau tidak.
Registrasi online sudah, dan pada akhirnya gue memutuskan untuk melepas kampus yang telah menerima gue. Maaf.
Keputusan itu gue ambil bukan dalam waktu singkat. Banyak sekali pertimbangan, mengukur untung rugi (emang dagang), sikronisasi sama impian gue yang lainnya, diskusi dengan orang tua, dan tentu saja memohon petunjuk kepada Yang Maha Kuasa.
Finally, gue ga jadi kuliah di Undip.
Lalu apa sekarang???
masih melanjutkan kuliah di Yapidh. masih weekend. sudah semester tiga.
Selain itu???
hmm... ini pilihanku. Aku memutuskan untuk fokus menunaikan janjiku.
Kali benar-benar memfokuskan diri dan diminta untuk fokus.
Mohon dukungan dan doa ya kawan... :)