Sore itu saat sedang jam terakhir kuliah, Annida memanggilku dengan suara pelan dari bangku depan. Nida menyampaikan kabar yang ia dapat dari Aisyah Hanifah. Saat aku mendengar kabar itu aku langsung mengulangi apa yang ia sampaikan. Aku memastikan kabar yang aku dengar tersebut. Tidak percaya? tentu saja, saat itu aku benar-benar sulit untuk percaya. speachless. Kemudian aku meminta nida untuk memperlihatkan sms yang ia dapat. Aku membacanya sendiri pesan yang Aisyah sampaikan.
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un...
Asma Izzatuz Zahro, Maiz.
Aku sempat tak percaya, tapi kemudian aku sadar. Kehendak Allah siapa yang tahu.
Betapa Umur itu rahasia Allah yang tiada seorang pun bisa menebak-nebak.
Maiz, teman yang mungil, lincah, dan selalu ceria. kau baik hati lagi menyenangkan.
Aku memutar memoriku tentang dirimu. Tak secuilpun ketidakbaikan kutemukan.
Kau sungguh-sungguh teman yang baik maiz.
Kau tahu maiz, kembalinya dirimu kepada Allah sungguh menjadi pelajaran bagiku.
Rasanya aku belum menjadi orang yang baik. Aku masih sering egois, angkuh, dan tak peduli.
Bagaimana jika aku kembali lantas aku memiliki banyak dosa lantaran sikap-sikap tersebut?
Kematian memang teguran terbaik bagi kita.
seperti eca bilang, "Andai maiz bangun trus cerita kekita ttg pengalaman sakaratul maut, maka kita akan berhenti menangisi dia dan mulai menangisi diri sendiri"
Eca benar.
Maiz, dari mu aku belajar bagaimana menjaga hubungan baik dengan keluarga, saudara, dan teman-teman. Kau yang selalu tersenyum, sabar, dan pengertian kepada sesama.
Aku benar-benar belajar.
Teman, aku tahu saat ini aku belum benar-benar menjadi teman yang baik. Masih terlalu banyak kesalahan yang aku perbuat. Sangat banyak kelakuan-kelakuan tak pantas yang aku lakukan.
Tapi aku selalu berusaha untuk berubah. Berusaha mengoreksi diri, mengikis hal-hal tidak baik itu, dan memohon pada Allah agar aku istiqomah dalam perubahan yang telah aku lakukan.
Aku ini rapuh, kalian adalah penopang yang bisa menguatkanku. Aku membutuhkan kalian. Aku butuh kalian untuk selalu mengingatkan, mendukung, dan mendoakanku agar menjadi manusia yang lebih baik.
Aku bersyukur berada dalam lingkungan yang baik, bersama kalian, semua teman yang pernah aku kenal, merupakan anugrah bagiku. syukur tak terhingga.
Maiz, saat kembalinya dirimu menjadi pelajaran bagi setiap orang, maka kau benar-benar bidadari surga.
Terima kasih untuk semua pelajaran yang kau berikan.
Semoga Allah senantiasa melimpahimu dengan rahmatNya.
Semoga kita semua dapat berkumpul dalam reuni akbar di jannahNya.
Maiz yang aku cintai karena Allah..
Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa'afihi wa'fuanhaa :")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar