Selasa, 25 Juni 2013

Perjalanan Adalah Pembelajaran I

Setahun ini, teruntai kisah yang amat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Setahun ini, begitu banyak perubahan yang aku sadari terjadi pada diri ini.
Setahun ini, aku lebih banyak belajar tentang kehidupan.
tidak tepat setahun sebenarnya, tapi kita anggap sama saja dengan kenyataan bahwa setahun amat sebentar.


Kemudian aku memutuskan untuk mengikuti program ronin di bimbel NF.
Ini pertama kalinya aku ikut program bimbel dan ini program khusus :D


Saat itu aku merasa belum siap untuk kuliah. jadi aku juga tidak mengikuti UM yang diselenggarakan PTN.
Rasa-rasanya masih ada yang mengganjal saat suatu janji belum ditunaikan -dan aku kecewa pada diri yang belum jg menunaikannya hingga saat ini- pada saat itu.
Dengann niat ingin menunaikan janji, aku mengikuti program hafalan quran di Indonesia Quran Foundation bersama teman" di Iqro' dan HK.
Aku mengikuti bimbel di NF Akses UI. Saat itu bangunannya masih dalam tahap renovasi. Sekarang sudah lebih besar dan nyaman :p

Awal masa bimbel, sepertinya aku yang paling malas untuk berangkat ke NF dibanding teman" yang lain. Hmm.. saat itu aku terfokus untuk menunaikan janji itu.
Perlahan, aku mulai rajin datang dan mengenal banyak orang.
Janjiku? aku pun terbakar semangat menguasai keduanya, janji dan bimbel.
Aku menyadari, keduanya berjalan beriringan karena dilandasi niat yang membara.

Beberapa minggu di Depok, umi menawarkan aku untuk mengikuti program kuliah weekend di STIU Yapidh. Aku menerima. aku pikir, aku sangat membutuhkan ilmu" Islam. Tentu saja.
Kuliah di saat orang-orang libur mejadi aktifitas baru.
Syukurnya aku tidak sendiri. Seorang teman yang jg mahasiswa LIPIA juga mengisi waktu kosongnya dengan kuliah weekend ini.

Baiklah, satu semester berlalu. Aku merancang target-target dan menyesuaikannya dengan jadwal.
Memasuki 2013 jadwalku lebih padat. mulai jarang ke bimbel lagi dan janji itu sedikit mogok.

Tiga dari teman seperjuanganku meninggalkan IQF dan bimbel karena beberapa alasan.
lumayan mempengaruhi semangat.
Setelah perjalan sepanjang Pulau Sumatera seorang teman meninggalkan juga.
oke, saat itu aku dalam kondisi entah harus berbuat apa.
akhirnya, aku yang meninggalkan IQF karena beberapa alasan. salah satunya janjiku itu.
Saat itu sangat merasa bersalah dengan seorang teman yang akhirnya sendiri disana, meskipun ada pemilik rumah dan kakak-kakak seperjuangan.
Dia teman yang hebat, sosok yang kuat dan mandiri. Aku belajar banyak darinya. Akubersyukur mengenalnya.



Setelah itu, banyak kejadian tak terlupakan yang aku alami.
sepanjang perjalanan. Bekasi--Jakarta--Depok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar