Ini sudah masuk hari minggu. Seperti malam-malam minggu sebelumnya, tidur setelah isya dan bangun sekitar pukul 23.00. Tapi tadi pukul 22.00 lewat sekian menit aku sudah bangun. Aku selalu menikmati saat seperti ini. Tidur lebih awal, bangun lebih awal, qiyamullail, baca-baca, muroja'ah, menulis seperti ini, dan kalau ada madrid main atau ada big match sekalian nonton :p, kemudian sekitar pukul 03.00 tidur lagi.
Itu semua hanya bisa aku lakukan pada malam minggu. Jadwal di asrama tentu berbeda. Mana bisa habis isya' lansgsung tidur. Sebenarnya hanya menggeser jadwal saja. Tidur malam dan bangun minimal satu jam sebelum subuh dan tidak tidur lagi. Aku bersyukur bisa mengatur waktuku sendiri. Tentu saja aku berharap bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Hari ini ujian tulis terakhir dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar :). Besok masih ada ujian tahfidz juz 27 setengah awal.
Tadi sore saat baru sampai rumah ada sms masuk dari musyrifahku. Awalnya aku kira hanya sms jarkom-an seperti biasa. Tapi ternyata dugaanku salah. Begini isi pesannya: "Syahidah, kamu ikut wisuda 10 Juz ya, 1 juz lagi dikejar akhir Januari. Siapkan ujian 10 Juz. wisuda tanggal 15-16 Februari."
APA??? dalam hati aku bilang begitu. Kenapa tiba-tiba begini? Aku kan niatnya mau menyelesaikan hafalan dulu dan langsung wisuda 30 Juz. Selain itu ujian 10 Juz??? Kemarin saja waktu ujian 5 Juz aku deg-degan, khawatir tidak lancar walaupun Alhamdulillah aku lulus. Aku ngga bisa membayangkan ujiannya... Sebelum-sebelumnya meskipun sudah sering tasmi' dan ujian tapi tidak pernah 10 Juz langsung. Aaaaa bagaimana ini??
Meskipun pikiran-pikiran tadi melintas-lintas, tapi hatiku mengiyakan. Aku memutuskan untuk ikut saja. Ini jadi tantangan buatku. Lagipula apalah artinya menghafal Al-Quran kalau sekedar dihafal dan tak dimuroja'ah. Ini step pertama menuju 30 Juz. Aku harus memulai perlahan tapi pasti agar nanti hafalanku benar-benar terjaga dan tidak lagi seperti dulu-dulu yang hanya sekedar menghafal.
Aku sangat bersyukur mendapat tawaran ini. Ini juga menjadi pematik motivasiku. Sampai saat ini aku masih berada dalam zona "semangat penaklukkan" dan ujian ini menjadi bensin yang menjaga api semangatku agar terus berkobar.
Ujian ini juga tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan menyambung ayat tapi juga menyembunyikan ayat sebelumnya dan menyebutkan kisah yang terdapat dalam ayat tersebut. Allahu akbar... Hadza min Fadhli Rabbii.. Ini tantangan sekaligus anugrah yang Allah berikan. Sebelumnya aku belum pernah ujian seperti ini. Semoga dengan ini aku benar-benar mencintai Al-Quran dengan hati bukan lisan, dengan ikhlas bukan paksaan, dan dengan istiqomah bukan yang tersisa.
Aku bersyukur sekali bisa tinggal bersama orang-orang yang punya semangat tinggi menjaga surat cintaNya. Rasanya sulit untuk menyia-nyiakan waktu begitu saja. Selalu ada teman yang mengingatkan meskipun secara tidak lansung. Seperti saat mau tidur tapi ada yang masih muroja'ah. Ustad juga selalu mengingatkan agar kita tidak mendzolimi diri sendiri. Aku juga tidak mau seperti sebelum-sebelumnya saat masih di pesantren tapi sering mendzolimi diri sendiri dengan sering menyia-nyiakan waktu yg ada. Allahummaghfirlii...
Ustadzahku juga pernah menasihati saat aku terburu-buru membaca, kemudian mudah lupa karena terburu-buru itu, "Dek, coba tenang. Bacanya pakai hati" Masya Allah... aku seperti ditampar, perih. Kemudian aku introspeksi diri. Apakah aku sudah membaca quran dan menghafalnya karena Allah??? Semoga aku mencintai Al-Quran dengan hati bukan lisan, dengan ikhlas bukan paksaan, dan dengan istiqomah bukan yang tersisa.
Allah selalu punya cara yang tak terduga dalam memotivasi hambanya untuk beramal dan meraih mimpi-mimpinya. Termasuk mimpi bertemu denganmu dan berkumpul dengan orang-orang sholeh di JannahMu :')