Sabtu, 04 Januari 2014

Sampah yang "Menarik Hati"

Welcome 2014

Minggu ini saya agak terusik dengan suatu penyakit yang telah lama menjangkit bangsa ini. Korupsi? bukan, bukan itu. Ini tentang benda-benda kecil yang diabaikan dan berdampak besar. Sampah. ya, sampah-sampah yang menumpuk dan berserakan mampu menyita perhatian saya. Meskipun saya mendisiplinkan diri untuk peka terhadap sampah, namun baru akhir-akhir ini saya memikirkan masalah besar ini.
Sejak kecil tentu para guru telah mengajarkan kita untuk membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya teori, seringkali kita pun diajarkan secara langsung dengan adanya jadwal piket kebersihan harian dan juga kerja bakti sekolah pada waktu-waktu tertentu. Bekal yang ditanamkan pada kita sejak kecil rasanya cukup untuk membentuk kita menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggungjawab. Sayangnya, semakin tumbuh dewasa kita, pelajaran yang tertanam sejak kecil semakin terkikis.
Fenomena sampah yang sering keluar dari jendela mobil sudah menjadi hal yang lumrah. Seseorang mengatakan, mereka yang norak dan kampungan bukan orang-orang yang ke mall dengan sandal jepit tipis dan pakaian compang-camping untuk sekedar menyenangkan anaknya jalan-jalan, tetapi mereka adalah orang kaya yang yang merasa berpendidikan tinggi tetapi merokok di depan anak-anak, parkir di sembarang tempat atau membuang sampah lewat jendela mobilnya, mereka memiskinkan pendidikan yang mereka raih setinggi-tingginya.
Awal mula saya jadi begitu memikirkan sampah di Indonesia, terutama jabodetabek, saat saya menghadiri perlombaan yang diikuti sepupu saya minggu 29 Desember di kawasan senayan, tepatnya di ISTORA Senayan. Saat itu hari minggu dan sedang banyak acara di sana. Dari orang-orang yang olahraga pagi, acara pesta bakso, GPMB, dan pertandingan sepak bola sejak sore hingga malam hari. Dari awal pintu masuk sampah yang berserakan sudah terlihat. Di sepanjang jalan, sekitar stadion dan tempat parkir tidak ada yang terbebas dari sampah. Lebih tercengang lagi saat saya berada di kawasan ISTORA, pada satu sisi lapangan parkir menggunung sampah kotak makanan yang baunya menyengat. Kalau dilihat dari banyaknya, itu bukan hanya sampah pada hari itu saja. Padahal kan ini adalah kawasan olahraga yang seharusnya tercipta juga lingkungan yang sehat. Langsung muncul berbagai pertanyaan dalam pikiran saya. Sampai-sampai saya memikirkan bagaimana mengurangi saja, belum benar-benar menghilangkan jumlah sampah di ibukota. Karena seperti yang kita tahu, sampah menjadi salah satu penyebab banjir dan juga sumber penyakit. Sampai pusing saya memikirkan sampah-sampah itu.
Saat saya mebuka twitter saya tahu Gubernur Jakarta yang banyak dikagumi masyarakat datang ke senayan untuk menghadiri dua kegiatan pada hari itu. Menutup acara GPMB dan Trofeo Persija. Sampai saat sore hari saya pulang semakin banyak sampah berserakan. Saya berharap Pak Jokowi melihat keadaan senayan saat itu dan juga peka untuk mau memperhatikan masalah tersebut dan mencari solusi terbaik. Mungkin dengan menyediakan tempat sampah yang memadai dan menyediakan petugas kebersihan lebih banyak lagi agar sampah yang menggunung cepat teratasi dan menggaji mereka dengan gaji yang pantas, tidak hanya dengan "uang rokok" karena mereka adalah pahlawan lingkungan.
Karena saya sudah benar-benar "geli" dengan masalah ini, saya juga membuat beberapa rencana untuk mengurangi sampah yang bertebaran di ibukota -oh ibu yang compang-camping karena kesombongan wargamu-
Tahap awal saya akan melakukan pendataan penyediaan tempat sampah di beberapa tempat umum seperti stasiun, taman kota dan beberapa tempat wisata. Karena saya fikir pemicu dari terjadi tindakan mengotori lingkungan dengan sampah juga berasal dari kurang tersedianya fasilitas. Saya baru mempunyai rencana, saya harap rencana saya untuk kota yang lebih bersih dapat terlaksana.
Saya rasa banyak orang memikirkan hal ini. Semoga kita semua menjadi pribadi yang semakin baik dengan meningkatkan rasa kepedulian dan tanggungjawab kita terhadap lingkungan. Kita cinta Indonesia maka kita peduli :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar